Artikel

Pujian Adalah Ujian

Loading

الناس يمدحونك لما يظنّونه فيك فكن انت ذاما لنفسك لماتعلمه منها

Orang-orang memujimu karena apa yang mereka sangka padamu. Maka celalah dirimu karena apa yang engkau ketahui ada pada dirimu.

Yang mudah tersanjung maka mudah pula tersandung. Berhati-hatilah kepada pujian. Sikapilah dengan cemat setiap pujian yang datang kepadamu. Lihatlah selalu bahwa dirimu adalah orang yang senantiasa diselubungi kelemahan, kekurangan, aib, cela dan sifar-sifat buruk lainnya. Dengan demikian kamu tidak terperangkap dalam jebakan yang bisa membuatmu hancur. Kembalikanlah setiap pujian itu kepada pemiliknya, sangkal semua pujian yang datang kepadamu. Sungguh, bila kau sandarkan segala sesuatu kepada-Nya maka engkau telah bersikap cerdas, Engkau selamat dari kemungkinan tergelincir oleh pujian yang menghanyutkan.

   المؤمن اذا مدح استحيا من الله تعالى أن ينثى عليه بوصف لا يشهده من نفسه

Ketika seorang mukmin dipuji, ia malu kepada Allah karena ia dipuji dengan sifat yang tidak ia dapati pada dirinya.

Biarkanlah orang terpesona dengan warna pelangi ke sandaranmu, asal engkau tetap melekat pada langit-langitnya. Setiap pujian yang datang kepadamu adalah sebuah sebab seorang melihat warna-Nya tercermin padamu. Jadi, anggaplah itu adalah cara mereka memuji-Nya melaluimu, bukan untukmu. Sebab tidak ada pujian yang layak diberikan kecuali kepada-Nya. Atau perlakukanlah pujian seseorang kepadamu sebagai alat mengoreksi segala kekurangan, kelemahan, aib, cela dan sifat buruk lainnya. Dengan begitu, engkau akan senantiasa malu kepada-Nya sebab semua yang melekat kepadamu. Berharaplah pujian-Nya kepadamu, sebab pujian-Nya yang dapat membuat dirimu tenteram.

اجهل الناس من ترك يقين ما عنده لظنّ ما عند الناس

Sebodoh-bodohnya manusi adalah yang meninggalkan keyakinannya karena mengikuti sangkaan orang-orang.

Jang tersipu oleh sangjungan yang menipu! Engkaulah yang paling tahu tentang siapakah dirimu. Engkaulah yang tahu persis kebaikan dan keburukan yang ada pada dirimu. Tentang seberapa banyak kebaikan yang telah engkau lakukan, tentang seberapa banyaknya kamu menyembunyikan keburukan yang ada pada dirimu. Mengapa engkau malah menikmati penilaian orang lain tentangmu? Mereka tidak mengenalmu dan mereka mengerti tentangmu. Mereka hanya melihat yang tersingkap pada dirimu, mereka hanya menduga-duga dengan pujian yang mereka arahkan kepadamu. Jadi, kenapa engkau menjadi begitu bodoh, membiarkan orang lain memasuki wilayahmu sendiri?

 اذا وقع منك ذنب فلا يكن سبابا ليأسك من حصول الإستقامة مع  ربّك فقد يكون ذالك اخر ذنب  قدّر عليك

Jika engkau terjatuh pada dosa janganlah hal itu membuatmu putus asa untuk bisa beristiqomah bersama Tuhanmu. Sebab,bisa jadi itu dosa terakhir yang ditetapkan kepadamu.

Di hadapan yang Maha kuasa, dosa tidak boleh membuatmu putus asa. Bisa jadi, dosa dan kesalahan yang membuatmu merasa tertampar adalah jalan yang akan membuatmu makin tersadar. Perasaan hina dan rendah dirimu di hadapan-Nya mestilah diiringi dengan penyesalan dan perbaikan. Bukan malah membuat dirimu menjauh dari-Nya. Merasa tidak pantas hanyalah bisikan nafsumu yang masih ingin terus bebas. Dengan membuatmu jauh dari istiqomah, dia berharap engkau menjadi lemah. Bukankah kita tidak tahu mana kebaikan dan keburukan kita yang terakhir?

Jadi, cermati dan berpikirlah! berlarilah dan berzikir kepada-Nya. Engkau layak meraih prestasi menjadi hamba-Nya yang kembali pada saat-saat terakhir. Jangan banyak alasan untuk menutupi kemalasan!

اذا اردت أن يفتح لك باب الرجاء فاشهد ما منه اليك واذا اردت أن يفتح لك باب الخوف فاشهد ما منك اليك

Jika engkau ingin dibukakan pintu rasa harap lihatlah karunia-Nya padamu. Namun jika engkau ingin dibukakan pintu rasa takut, lihatlah amal yang kau persembahkan untuk-Nya.

Bila engkau ingin bebas terbang, milikilah dua sayap yang seimbang. Hingga engkau terus bijaksana dalam memandang. Lihatlah semua karunia-Nya kepadamu,  segala kebaikan yang dilekatkan kepadamu, maka engkau akan terus mengepakkan sayap pengharapanmu kepada-Nya. LIhatlah semua sikap aniayamu, segala keburukan yang telah engkau haturkan kepada-Nya, maka engkau akan terus mengepakkan sayap ketakutanmu kepada-Nya. Bila demikian maka sikapmu akan seimbang. Pengharapanmu akan menghadirkan lapang dan senang. Kecemasanmu menghadirkan suasana sedih dan penderitaan. Dalam sayap yang seimbang, engkau akan bijak mengimbang. Engkau terbang bebas menuju-Nya dengan pandangan yang sempurna tentang-Nya, berbahagialah!

 

Untaian HIkmah Ibnu Athaillah

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon nonaktifkan Adblock Anda!