ArtikelBeasiswa

Sikap Berbhinneka Cerminan Mahasiswa Indonesia #BeasiswaDataPrint2018

Loading

Di dalam Kamus Besar Berbahasa Indonesia kata bhinneka sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan kata selanjutnya yang sering kita dengar yaitu Bhinneka Tungga Ika. Memiliki pemahamam bahwa walaupun berbeda-beda, tetapi satu tujuan. Jika dipisahkan hanya membahas mengenai bhinneka makakata yang tepat di dalam Kamus Besar Berbahasa Indonesia adalah bineka. Bineka memiliki arti yaitu beragam atau beraneka ragam.

Mahasiswa adalah seorang pelajar yang berada di dalam civitas akademika kampus, mahasiswa menjadi salah satu pendorong kemerdekaan bangsa Indonesia, saat itu. Mahasiswa memiliki peran penting dalam mengawasi setiap pergerakan pemerintah dalam mengatur negara Republik Indonesia. Oleh karenanya berawal dari mahasiswa, peran persaturan harus diprioritaskan.

Kita dapat mengetahui bahwa setiap mahasiswa mempunyai karater yang berbeda-beda, hal tersebut tidak menjadi masalah sama sekali. Karena kesatuan yang didasari oleh mahasiswa adalah cerminan negara Republik Indonesia. 

Ada beberapa sikap yang selayaknya dimiliki oleh mahasiswa sebagai cerminan kesatuan bangsa Indonesia :

  1. Tidak Memandang Usia
  2. Tidak Memandang Ras dan Suku
  3. Tidak Memandang Agama

Dengan memahami tiga sikap diatas maka mahasiswa menjadi tolak ukur utama kesatuan bangsa Indonesia.

Pertama adalah tidak memandang usia, mahasiswa tentu dihadapi oleh problematika keseteraan usia. Di kampus dihadapi oleh mahasiswa yang terkadang usianya lebih tua ataupun yang lebih muda, saya selaku mahasiswa harus bisa memposisikan diri ketika bersosialisasi dengan hal tersebut. Seharusnya hal ini tidak menjadi problematika mahasiswa, bahkan seharusnya bisa memanfaatkan hal tersebut. Seperti mendapatkan pelajaran kehidupan menghormati mahasiswa yang usianya lebih tua, dan menyayangi mahasiswa yang usianya lebih muda.

Kedua adalah tidak memandang ras dan suku, dalam hal ini tentu mahasiswa berasal dari berbagai wilayah tetapi tetap ini bukan menjadi problematika untuk tidak bersatu. Manfaatkanlah dengan perbedaan rasa dan suku ini menjadi wadah kebersamaan dalam dunia kemahasiswaan.

Lalu yang ketiga adalah tidak memandang agama, dalam hal ini mari kita saling mengedepankan kepercayaan masing-masing. Sebab, di Indonesia kurang lebih ada lima agama yaitu Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, dan Budha. Intelektual setiap mahasiswa berbeda-beda, tetapi dengan mengedepankan kepercayaan masing-masing bisa dimanfaatkan untuk lebih menguatkan kebinekaan bangsa Indonesia.

 

Jika tidak ada perbedaan, maka tidak ada kesatuan.

Saya dapat menyimpulkan bahwa untuk meraih kesatuan atau kebinekaan maka harus pula ada di dalamnya suatu perbedaan, dengan perbedaan ini menjadikan antar individu atau kelompok bersatu.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon nonaktifkan Adblock Anda!